Jakarta — Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal TNI (Purn.) A.M. Hendropriyono, angkat bicara soal usulan dari sejumlah purnawirawan untuk mencopot Gibran Rakabuming Raka dari jabatan Wakil Presiden. Menurut Hendropriyono, usulan tersebut bukan sekadar wacana emosional, melainkan langkah yang sudah diperhitungkan dengan matang.
"Kalau ada usulan seperti itu dari para purnawirawan, tentu saja sudah terukur. Mereka tidak mungkin berbicara tanpa landasan yang jelas, baik dari sisi hukum maupun politik," kata Hendropriyono kepada wartawan di Jakarta, Minggu (27/4).
Ia menegaskan, purnawirawan TNI adalah sosok-sosok yang berpengalaman dan memahami dampak dari setiap langkah politik yang mereka tempuh. "Mereka paham konsekuensinya. Jangan dianggap remeh suara-suara dari kalangan purnawirawan," ujarnya.
Namun demikian, Hendropriyono juga mengingatkan bahwa proses hukum dan konstitusi harus tetap menjadi acuan utama dalam menyikapi usulan tersebut. "Semua ada mekanismenya. Jangan sampai justru menimbulkan kegaduhan politik yang tidak perlu," tambahnya.
Usulan pencopotan Gibran muncul dari kelompok purnawirawan yang menilai bahwa keterpilihan Gibran sebagai Wapres dalam Pemilu 2024 dinilai sarat kontroversi, terutama terkait dugaan intervensi kekuasaan. Namun, hingga kini belum ada langkah resmi dari lembaga berwenang terkait hal tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Istana belum memberikan tanggapan resmi mengenai pernyataan Hendropriyono maupun usulan pencopotan Gibran tersebut.