Willie Salim memberikan penjelasan mengenai isu konten yang disetting terkait hilangnya 200 kg daging rendang yang seharusnya dimasak di Palembang.
"Saya kaget ada yang merespons seperti ini. Saya benar-benar datang untuk membantu mereka yang membutuhkan," curhat Willie melalui saluran broadcast miliknya.
"Saya selalu percaya, 'Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya'. Semua orang di sana menjadi saksi hidup, rendang itu memang hilang. Di bulan puasa ini saya tidak mungkin berbohong. Saya juga takut dosa," lanjutnya, dengan mencantumkan hadis Islam.
Willie kemudian menjelaskan kronologi hilangnya daging rendang seberat 200 kg di Palembang.
"Jujur saya tidak marah meski rendang hilang. Saya hanya kaget, belum matang sudah diambil. Sedih sekali, rasanya niat saya tidak diterima. Saya sudah berusaha memberikan yang terbaik," jelasnya.
"Saya bangun pagi-pagi beli sapi, supaya cepat matang. Padahal saya trauma dengan sapi. Maaf kalau saya salah. Saya tidak ada niat apa-apa, hanya ingin membuat banyak orang bahagia," tambahnya.
Sementara itu, Bobon Santoso mengungkapkan adanya kejanggalan dalam video yang diunggah oleh Willie Salim.
Bobon curiga ada pihak yang dengan sengaja mengarahkan warga Palembang untuk mencuri daging rendang yang belum matang itu.
"Sebenarnya, kami sudah menganalisis dan menemukan kejanggalan dalam video yang berpotensi merusak reputasi warga Palembang," tulis Bobon.
"Begitulah kalau orang hanya membuat konten tanpa hati. Untuk warga Palembang yang sabar, meskipun keramaian, warga tidak akan menjarah kalau tidak diarahkan," tandasnya.